Penyengat Bertutur

Jelajahi Pulau Bersejarah

Pulau Penyengat adalah sebuah pulau kecil di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, yang berjarak kurang lebih 2 km dari pusat kota. Di pulau penyengat banyak ditemukan sisa-sisa bangunan bersejarah dari zaman Kesultanan Riau-Lingga dan beberapa peninggalan dari masa Belanda. Tur audio ini akan memandu Anda menjelajahi dan mempelajari sejarah Pulau Penyengat melalui bangunan, makam, balai adat, dan sebagainya.

Mesjid Raya Sultan Riau

Objek pertama kita adalah Masjid Sultan Riau, sebuah bangunan bersejarah yang didirikan pada tahun 1832. Masjid ini terkenal dengan kubahnya yang terbuat dari telur ayam sebagai bahan pengikat. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan pada masanya. Mari kita lihat lebih dekat arsitektur unik dan cerita di balik pembangunan masjid ini!

Komplek Makam

Raja Haji Fisabilillah

Selamat datang di Kompleks Makam Raja Haji Fisabilillah, tempat peristirahatan terakhir pahlawan nasional yang dikenal sebagai Yang Dipertuan Muda IV Riau-Lingga! Raja Haji Fisabilillah merupakan seorang pemimpin yang berjasa dalam melawan penjajah Belanda pada abad ke-18. Makam ini dilengkapi dengan nisan berbentuk silinder dengan hiasan flora. Di kompleks ini, terdapat sekitar 18 makam lainnya, termasuk beberapa makam anak-anak. Kompleks makam ini dikelilingi oleh pagar tembok yang dihiasi dengan motif flora yang mencerminkan estetika tradisional Melayu. Raja Haji Fisabilillah gugur di medan perang pada tahun 1784. Ia dikenang sebagai pahlawan yang gigih berjuang untuk kemerdekaan​.

Istana Engku Bilik

Istana Engku Bilik merupakan bekas kediaman Tengku Bilik Halimah, putri dari Yang Dipertuan Muda Riau, Raja Muhammad Yusuf. Istana ini terkenal dengan arsitekturnya yang megah yang mencerminkan kejayaan Melayu pada masanya. Meskipun kini sebagian bangunannya telah rusak akibat termakan zaman, istana ini tetap menjadi simbol penting dari warisan budaya Melayu di Pulau Penyengat. Istana ini pernah dipugar pada tahun 1997, namun diperlukan perawatan lebih lanjut untuk menjaga kelestariannya.

Komplek Makam

Engku Putri dan Raja Ali Haji

Kompleks ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Engku Putri, istri dari Raja Jaafar, serta Raja Ali Haji, seorang ulama dan sastrawan yang dikenal dengan karya-karyanya, salah satunya Gurindam Dua Belas. Raja Ali Haji telah diangkat menjadi Pahlawan Nasional karena kontribusinya di bidang bahasa dan sastra yang berperan penting bagi perkembangan bahasa Indonesia. Kompleks makam ini menjadi saksi bisu dari sejarah dan kontribusi mereka terhadap budaya dan bahasa Indonesia.

Istana Kantor

Istana Kantor yang juga dikenal sebagai Gedung Kantor adalah bekas kantor pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga. Bangunan ini dahulu berfungsi sebagai pusat administrasi dan tempat tinggal para pejabat tinggi kerajaan. Dengan arsitektur yang megah dan penuh dengan sejarah, Istana Kantor menjadi salah satu destinasi yang harus dikunjungi untuk memahami lebih dalam sejarah Kesultanan Riau-Lingga.

Balai Adat

Balai Adat merupakan tempat untuk mengadakan berbagai upacara adat dan pertemuan penting masyarakat Melayu di Pulau Penyengat. Bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berkumpul, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya dan warisan adat Melayu. Di sini, pengunjung dapat belajar lebih lanjut tentang adat istiadat dan tradisi Melayu yang masih terjaga hingga saat ini.

Transportasi

Harga Tiket Pompong

  • Harga per Penumpang: Rp9.000/maks 15 orang
  • Carter Sekali Jalan: Rp130.000
  • Carter Pulang dan Pergi: Rp250.000

Booking dan Informasi

  • WhatsApp (Pak Manan): 0813 6322 9822

Sewa Becak

  • Rp50.000 per Jam
  • *note
  • *Harga dapat Berubah Sewaktu waktu. Anda dapat memesan langsung Becak ini ketika sudah berada di Pulau Penyengat

Penginapan

Penginapan Dapoer Laut

  • Harga Mulai Dari Rp.200.000 per Malam

Booking dan Informasi

  • WhatsApp (Penginapan): 0813 7206 8123

Pemandu Wisata

Jelajah Pulau penyengat dengan panduan Ahlinya